Sejumlah produk kerajinan hasil produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tergabung dalam Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kota Yogyakarta ternyata telah mampu menembus pangsa pasar dunia.
“Produk anggota Dekranas yang telah masuk pasar dunia adalah batik kayu, kerajinan kulit, batik garmen, craft, kerajinan perak dan logam,” kata Ketua Dekranas Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun.
Menurut Kirana, selain mengandalkan pasar lokal dan nasional, UMKM Jogja juga telah memiliki pasar potensial yang telah menjadi target pasar penjualan produk kerajinannya yang meliputi Amerika, Jepang, dan China.
Dalam rangka memberikan wadah sekaligus menjadi ajang promosi bagi UMKM baik yang tergabung dalam Dekranas maupun yang tidak, Dekranas kembali akan menggelar pameran produk dan kerajinan yang tahun ini merupakan pelaksanaanya yang keenam.
Pameran produk kerajinan Dekranas Kota Yogyakarta tahun ini menargetkan omset sebesar Rp 250 juta. Target ini tak lebih dari total penjualan pada pameran tahun lalu yang mencapai sekitar Rp 250 juta.
“Karena dampak krisis global yang berimbas pada masih lesunya dunia pariwisata saat ini, kami menargetkan omset paling tidak seperti pada tahun kemarin yakni sekitar Rp 250 juta,” ujarnya.
Selain diikuti oleh UMKM dari Dekranas Jogja, pameran juga akan diikuti oleh sejumlah anggota Dekranas dari luar daerah seperti Kota Surabaya, dan tentunya empat kabupaten lainnya di DIY.
Rencananya, pameran yang akan menampilkan sekitar 27 stand produk kerajinan tersebut akan digelar di Malioboro Mal pada 12-18 Agustus 2009 mulai pukul 09.00-21.00 WIB. Selain pameran produk kerajinan, kegiatan ini juga akan diis dengan demo membatik dan menenun dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), fashion show, dan pentas seni budaya.
Saat ini UMKM yang tergabung dalam Dekranas Kota Yogyakarta mencapai 109 unit usaha. Sementara itu dari update data Disperndagkoptan Kota Yogyakarta terdapat sekitar 2.000 pelakuk usaha kecil di tujuah kecamatan di Kota Yogyakarta. Jika diasumsikan tiap usaha menyerap sepuluh tenaga kerja, maka akan ada 20 ribu tenaga kerja yang ada di sektor riil ini.